Beautiful - A short story from day6 song

Part 1

"Semua tentang kita itu indah.Tapi sayang, sudah menjadi sebuah film di masa lalu,"


Sudah setahun semenjak kejadian di bawah pohon itu. Aku dan dirinya tak lagi berjumpa maupun bertukar pesan.

Hidupku juga semakin berubah. Kini aku tergabung dalam sebuah band yang diundang kesana kemari. Pendapatannya lumayan, untukku dan Jelita hidup sehari-hari.

Kini aku sedang berada di ruang latihan, tempat biasa aku dan anggota bandku bermain. Namun mereka sudah pulang, sekarang juga sudah larut malam.

Aku yang menulis lirik untuk lagu-lagu kami. Dan aku berencana akan menulis lagu tentang dirinya.

Ada suatu ide yang terbesit dalam pikiranku.
Aku sudah mempunyai lirik untuk lagu baru kami, dan karna itu menyangkut dirinya, maka aku ingin menghubunginya agar ia dapat mendengarkannya terlebih dahulu.

Oh iya, kini aku sudah mampu untuk membeli ponsel seperti yang dulu ia beri. Aku pikir ia akan memblokir nomorku, ternyata tidak.

"Nomor yang anda tuju tidak dapat di hubungi, silahkan tinggalkan pesan suara,"

Aku tau dia ada di sana. Alea bukan tipe orang yang tidur cepat dan mengabaikan telepon. Ia memang sengaja tidak mengangkatnya karna ini dariku.

"Selamat malam Alea,"

"Alea tau, sekarang Arez tergabung di sebuah band. Arez membuat lagu, dan ini khusus untuk Alea,"

"Kalau Alea mendengarnya, maka jangan hubungi Arez kembali. Arez hanya ingin Alea mendengarnya, agar bisa tidur dengan nyenyak,"

Aku membuka laptop milikku, dan menancapkan flashdisk di sana. Ada satu video, yang ku ambil 2 tahun yang lalu. Kita kami masih bahagia bersama.

"Alea, apa kamu masih menyimpan video tentang kita? Kalau masih, maka Arez minta, lihatlah sembari mendengar suara Arez,"

Lalu aku pun memutar video itu, seakan memutar kembali kenangan lama yang tlah hilang.

"Apa yang akan Arez katakan tentang kita, bukan berarti Arez ingin bersama lagi. Arez hanya rindu mengingat kenangan lama yang masih tersisa,"

"Tanpa lewat satu hari pun, Alea selalu mengatakan bahwa Alea mencintai Arez. Sebelum terlelap dan sesudah Arez membuka mata. Arez selalu ingat itu, dan yang bisa Arez katakan adalah,"

"Kamu cantik,"

Ah rasanya aneh ketika memanggilnya dengan kata 'kamu'. Dulu ia sangat ingin aku memanggilnya begitu, tapi aku tak pernah melakukannya.

"Kedua mata Alea yang selalu melihat Arez, dan suara Alea yang terus memanggil,"

"Segalanya, semua tentang Alea bagi Arez, kamu cantik,"

Video di laptopku terus saja berputar dengan cepat, rasanya aku sedang berada di sana berdua menikmati hari bersamanya.

"Perasaan ini sudah tidak ingin yang lain. Saat-saat yang Alea beri untuk Arez, segalanya memang sudah berlalu. Tapi, itu tetaplah indah,"

Aku tak tau apa yang ia lakukan sekarang. Apakah ia sudah tidur, karna bosan mendengar suaraku. 

Atau menangis lagi? Mana mungkin ia menangisiku kembali. Kadang jalan pikirku memang suka berkhayal.

Beautiful ㅡ to be continued to part 2

Komentar

Postingan Populer